Diary#4| Syarat lowongan kerja yang diskriminatif
Sebagai pencari kerja, gue sudah merasakan jatuh bangun pahit manis dalam menemukan pekerjaan. Kesusahan dalam menemukan pekerjaan itu kadang bukan karena lowongan kerja yang terbatas. Lowongan kerja itu banyak kok. Tapi persyaratan melamarnya yang membuat pencari kerja gak punya kesempatan untuk melamar, karena dibatasi umur , lulusan universitas tertentu, dan lain lain. Syarat syarat dalam lowongan kerja yang kadang diskriminatif itu membuat jalan menemukan pekerjaan idaman semakin sempit. Padahal seharusnya mereka dipilih karena faktor skill, bukan karena faktor umur atau penampilan. Kalaupun umur atau penampilan jadi faktor, seharusnya hanya faktor pendukung, bukan yang utama.
Terkadang perusahaan pemberi kerja ini juga gak ngaca dulu sebelum membuka iklan lowongan. Banyak yang berharap dapat karyawan terbaik, cerdas, serba bisa, mensyaratkan IPK tertentu namun benefit yang didapat si calon karyawan tidak sebanding. Baru baru ini gue melihat iklan lowongan sebuah bimbingan bahasa inggris yang hanya menerima lulusan universitas negeri terkemuka di kota gue dengan IPK minimal 3,20. Wooow, aduhai sekali. Padahal bimbingan belajar ini masih terhitung baru dan kecil. Gue bandingin sama iklan lowongan bimbingan belajar bahasa inggris terkemuka yang biaya kursus paling murahnya saja seharga smartphone berkualitas, hanya mensyaratkan lulusan sarjana S1 dan passionate dalam mengajar. Kalau gue sih jelas lebih memilih melamar di tempat kursus terkemuka ini, selain gak ada syarat yang berlebihan, benefit yang gue dapat lebih banyak. Juga prestise karena bekerja di tempat yang bonafit.
1. Usia
Di banyak iklan lowongan kerja yang gue temui, mayoritas mensyaratkan usia gak lebih dari 25 tahun. Gak heran banyak yang takut resign karena takut gak dapat kerjaan lagi gara gara faktor umur. Padahal gue sering ngintip iklan lowongan kerja di luar negeri hampir gak ada yang mensyaratkan batas usia. Kebanyakan lebih menekankan ke soft skill dan hard skill yang menurut gue memang lebih penting.
Ada yang beranggapan bahwa employee yang hanya merekrut karyawan berusia muda karena mereka gampang dibentuk dan disuruh suruh. Hmm.. gak salah sih. Tapi banyak juga karyawan usia muda yang punya jiwa pemberontak dan ndablek. Ya mungkin karena faktor darah muda tadi.
2. Tinggi badan
Kecuali mau ngelamar buat pramugari ato model, tinggi badan harusnya gak dijadikan poin dalam perekrutan karyawan, apalagi kalo kerjanya di belakang layar. Ngapain pake syarat tinggi badan juga sih?
faktor tinggi badan ini juga sebanding sama faktor paras. Sekali lagi, bagi gue gak masalah kalo nyari yang good looking, apalagi kalo kerjanya ketemu sama banyak orang. Tapi kalo yang dihadapi setiap hari cuma komputer ya faktor wajah lebih baik dikesampingkan dululah.
3. Punya alat transportasi
Sebagai orang yang gak bisa naik motor, gue baper sendiri tiap liat syarat kayak gini. Masalahnya posisi yang pengen gue lamar ini gak ada hubungannya sama mobilitas. Misalnya kayak sales lapangan ya wajarlah perlu punya motor sendiri. Tapi kalo sehari hari dari datang sampe pulang di kantor aja ya kenapa ada syarat mesti punya alat transportasi sendiri?
Teori gue sih, mungkin bosnya takut kalo calon pegawai bakal datang telat kalo gak punya kendaraan sendiri atau minta tunjangan transport? Ya urusan telat sih tergantung orangnya. Kalo orangnya gak disiplin mau pake kendaraan tercepat sedunia juga ya bakal telat juga.
Sebagai orang yang gak punya kendaraan sendiri, gue juga sudah mengukur berapa gaji perbulan yang harus dikeluarkan buat transport, dan gue juga usahakan dapat tempat kerja yang gak jauh dari rumah biar lebih hemat ongkos. Biar ujung ujungnya gak merana sendiri gara gara duit gaji tersedot ke ongkos. Tuh calon karyawan yang perhitungan kan?? Rekrut gue dongg (ehh..)
Itulah beberapa persyaratan lowongan kerja yang menurut gue diskriminatif dan sering gue temui dalam iklan lowongan kerja. Ada yang mau nambahin? Di kolom komen ya.
Terus semua lowongan juga harus yang fresh graduate kalo engga ada pengalaman berapa tahun gitu. Lah, gimana kalo yang yang belom pernah punya pengalaman ngantor plus bukan fresh graduate tapi punya skill yang lumayan? Ga ada harapan deh buat aku. Mending lanjut jualan aja dengan pendapatan yang ga pasti.
Kebanyakan sih iya persyaratan lowongan seperti fresh graduate atau punya pengalaman itu yang diprioritaskan perusahaan. Untuk yang lulusan lama apalagi nganggur bertahun-tahun dan juga punya skill masih susah bersaing dengan mereka, kecuali ada orang dalam yang membantu kita
Hallo, aku baru aja menemukan blog ini, kayaknya hampir semua loker yang kita temui seperti itu ya, belum lagi harus follow semua sosmed yang perusahaan itu punya, kadang juga tertulis minimal ipk 2,75 tp kenyataan yang terpilih hanya yang memiliki ipk diatas 3, syarat skor toefl min 500 juga sudah hampir menjamur, setelah ini aku juga bingung, hidupku mau dikemanain, seandainya mati lebih gampang daripada hidup mungkin lebih enak mati sih, nggak menanggung beban apapun..
Banyak sekali faktor" yang menambah kesulitan selain objektif ada juga subyektif, dalam seleksi karyawan khususnya kalo staff walaupun gak disebutin harus good looking, tapi biasanya yang good looking lebih mudah masuk dari pada yang gak, belum lagi kalo seleksi cuman buat kegiatan aja tapi ujung-ujungnya yang diterima lewat orang dalam, itu pengalaman yang saya rasakan atau itu perasaan saya aja
Agan berminat gabung jadi penulis di graduative.id ga ? Kalo berminat silahkan DM IG GRADUATIVE ya
Lumayan ya update 1 tahun sekali, lo gmn bro udh dpt kerjaan? semoga tahun ini kita dapet kerjaan yang sesuai dan apa yg kita mau. Gw pernah ngelamar kerja di bidang gw yg sama sekali gak ada hubungannya sama dunia kecantikan tapi pas interview user dibilang gini "aduh sayang yaa mukanya jerawatan" wkwkwk
aku pernah ditolak hrd a******t karena body aku yang kegendutan / obesitas.. pdhl aku apply ngga dibagian kasir... tp apply di staff kantornya.. nyesek bgt.. nama hrdnya rina, aku berharap skrg dia udh terpapar virus corona :") , udh memutus semangatku
Skill gak punya. Penampilan biasa. Otak biasa. Koneksi orang dalam gak ada. Nganggur udah bertahun-tahun. Benar2 keberuntungan yg bertubi-tubi. Kenapa sih para HRD tak pernah memberi kesempatan pada kita. Mereka tak pernah tau kompetensi yg kita miliki kalo mengandalkan syarat2 yg mendiskriminasi.. semoga gue kelak punya perusahaan sendiri. Aku akan mencoba memberi kesempatan pd mereka untuk merasakan dunia kerjaaaaaaa...
Kesini karena bingung ga diterima kerja berbulan - bulan. Berharap hidup bahagia setelah lulus kuliah, ternyata dihantam habis realita pasa kampus
Kepedean lu, makanya gausah kepedean
Sebenarnya ada satu lagi syarat yang non-diskriminatif tapi bikin mikir-mikir dulu sebelum daftar ke perusahaan itu. Yaitu "bersedia/mampu bekerja di bawah tekanan". Ya tau sih kalo semua pekerjaan ada tekanannya, tapi tidak kah syarat itu mangartikan ada tekananan yg lebih besar jika kerja di sana :" sounds too picky, tapi yaudah lah yaa
Intinya mah karna faktor pemerintahnya yang ndableg juga, kalo di luar negri contoh USA atau negara2 eropa seperti inggris dan Jerman syarat2 kek gitu gak bole karna faktor equality dan pemerintahnya otaknya juga maju "mereka berpikir kalo rakyat mereka bisa kerja tentunya donk rakyat mereka kena namanya TAX yang digunakan buat kepentingan pemerintah sendiri lah kalo bnyk pengagguran cuma gara2 syarat gini terus pada ga bisa bayar pajak gimana nasib ni negara kan gitu) makanya pemerintah sana ikut turun tangan misal ada yang bikin syarat gituan di lowongan kerja lo boleh tuntut perusahaanya dan 100% lo bakal menang di pengadilan alhasil perusahaan di suruh bayar denda ke federal state karna melanggar peraturan pemerintah. makanya gak ada yang berani bikin syarat gitu. Kalo di Indonesia? pemerintahnya aja ikutan kek gitu lihat lowongan BUMN jago kalo gak ada syarat umurnya malah ada yang kasi tinggi badan dan good looking, ya gimana mau ilang yang model gini.
Emang sangat meng ANJING KAN dunia kerja ini